Jumat, 07 September 2018

PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK


A.    KONSEP PERAN
1. Definisi
Peran adalah  harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di tengah masyarakat. Penting pula diketahui bahwa peran hadir secara berpasangan, dimana masing-masing diharapkan bisa memainkan perannya dengan baik. Peran harus memiliki serangkaian fungsi-fungsi tertentu, yakni suatu manfaat atau tugas di tengah-tengah masyarakat agar mempunyai makna (Boeree, 2008).
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik formal maupun informal. Peran juga diartikan sebagai kemampuan individu untuk mengontrol atau mempengaruhi atau mengubah perilaku orang lain (Supartini, 2004).

2. Permasalahan-permasalahan Peran

Terdapat banyak peluang masalah sehubungan dengan peran di masyarakat. Pertama-tama, mungkin saja terjadi kesalah pahaman diantara masing-masing anggota masyarakat, sebagai contoh kita tidak menyadari bahwa kita diharapkan oleh orang lain untuk mengemban peran tertentu. Sumber permasalahan lainnya adalah kita umumnya memiliki banyak peran dalam hidup ini, dan hal ini dapat menimbulkan konflik. Bahkan dalam satu peran sendiri pun mungkin terkandung banyak peran, tergantung pada situasinya. Terakhir, seseorang dapat pula dibingungkan oleh perannya sendiri. Banyak orang yang menghadapi masalah karena tidak dapat meninggalkan pekerjaannya saat kembali ke rumah, dan begitu pula sebaliknya (Boeree, 2008).

3. Peran Orang Tua
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil, sementara untuk posisi tersebut merupakan identifikasi dari status tentang seseorang dalam suatu sistem social dan merupakan perwujudan aktualisasi diri. Peran juga dapat diartika sebagai bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Mubarak, 2006).
Menururt Notoatmodjo (2003), berkaitan dengan kesehatan keluarga maka orang tua merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan, karena merupakan peletak dasar perilaku. Sebab secara naluriah suka atau tidak mereka harus merawat dan mengasuh anak dari mulai menggendong, memandikan memenuhi kebutuhan anak termaksud mengembangkan kemampuan anaknya.

Perhatian dan kedekatan orang tua sangat mempengaruhi keberhasilan anak dalam mencapai apa yang diinginkan. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya. Tapi, kasih sayang yang diberikan secara berlebihan akan mengarah memanjakan, bahkan dapat menghambat dan mematikan perkembangan kepribadian anak. Akibatnya anak menjadi manja, kurang mandiri dan ketergantungan pada orang lain (Soetjiningsih, 1995).
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan psikologi anak. Orang tua merupakan pemberi motivasi dan membantu dalam kecemasan dan mencari tahu apa yang mesti dilakukan untuk terus mengembangkan identitas dan kemandirian anak, sehingga diharapkan orang tua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya pada anak. Kedekatan anak dan orang tua memiliki  makna dan peran yang sangat dalam setiap aspek kehidupan keluarga (Mubarak, 2006).
Menurut Effendy, (1998) peran orang tua untuk membantu anak retardasi mental meliputi: 
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku mandiri disekolah dan dirumah.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa tanpa bantuan dari orang lain.
c.  Memandirikan anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
Untuk memandirikan anak retardasi mental maka orang tua diharap  memperhatikan kebutuhan anak dan memberikan bimbingan yang tepat. ada beberapa  yang perlu dipelajari oleh anak retardasi mental terdiri dari (Effendy, 1998):
1. Bahasa dan bicara
2. Keterampilan  bersosialisasi
3. Kemampuan merawat diri sendiri
4.  Sensori motor
5.  Motivasi 

Kamis, 23 Agustus 2018

POPULASI DAN SAMPLE


https://drive.google.com/file/d/18rFK6jRHGuIid4cAG0H59WyeG_f_QH3_/view?usp=sharing

Selasa, 27 Maret 2018

Analisis Butir Soal Menggunakan “PROGRAM ITEMAN” Versi 3.00.


Analisis Butir Soal Menggunakan “PROGRAM ITEMAN” Versi 3.00.


Program ITEMAN merupakan salah satu perangkat analisis dengan bantuan komputer dan merupakan perangkat yang berfungsi untuk menganalisis butir soal dan tes bentuk pilihan ganda melalui informasi dari jawaban peserta tes (testee).

Program ITEMAN (MicroCAT) ini, dikembangkan oleh Assessment Systems Corporation mulai 1982, 1984, 1986, 1988, 1993; mulai dari versi 2.00 – 3.50. Alamatnya Assessment Systems Corporation, 2233 University Avenue, Suite 400, St Paul, Minesota 55114, United States of America. Dipergunakan untuk:

1.      Menganalisis data file (format ASCII) (Notepad) melalui manual entri data atau dari mesin scanner,

2.      Menskor dan menganalisis data soal bentuk PG dan skala likert untuk 30.000 siswa dan 250 butir soal,

3.      Menganalisis tes yang teridiri dari 10 skala (subtes) dan memberikan informasi tentang validitas (tinkat kesukaran, daya beda dan efektivitas pengecoh) butir dan reliabilitas tes.[1]

Kelemahan utama dari program ini adalah sangat dipengaruhi oleh kemampuan responden. Artinya jika soal diujikan pada anak berkemampuan tinggi dengan anak berkemampuan rendah maka akan terjadi perbedaan hasil analisis. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka biasanya analisis soal dengan menggunakan ITEMAN dilakukan secara sampling dengan melibatkan kurang lebih 500 responden. Semakin besar sampling dan semakin baik teknik samplingnya maka semakin baik kualitas hasil analisis.[2]
Hasil analisis dengan iteman meliputi Tingkat kesukaran, Daya beda, Statistik sebaran jawaban, Reliabilitas tes, Kesalahan pengukuran dan distribusi skor setiap peserta tes. Selain itu juga menguji efektifitas distraktor-distraktor pada setiap butir untuk menentukan apakah distraktor tersebut berfungsi atau belum.

Semua pekerjaan yang berkenaan dengan kegiatan ini dilakukan pada editor Notepad. Artinya untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan teknik analisis butir soal dengan ITEMAN di komputer harus tersedia aplikasi notepad.

1.      Langkah-langkah penulisan pada notepad
a.       Membuka program notpad:

Keterangan:
·        Klick star
·         Pilih all program
·         Pilih accessories dan
-     Pilih notpad 
b.      Kemudian menulis data pada halaman notpad tersebut.
     Contoh penulisan pada notepad, dalam kesempatan ini dipilih soal objektif bentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Data dituliskan dalam bentuk alphabetik (A, B, C dan D).
Keterangan:
                        Baris pertama
 Kolom 1 – 3 : Jumlah butir soal, maksimum 250 butir, (dalam hal ini 020)
                   4 : Kosong/Spasi
5 : Untuk jawaban kosong (omit), (dalam contoh O)

Oval: 366 : Kosong/spasi
7 :  Untuk butir soal yang belum dikerjakan, (dalam contoh N)
8 : Kosong/Spasi
9 – 10 : Jumlah karakter data siswa (maks. 80), (dalam contoh 10)
Baris ke dua       : Kunci jawaban
Baris ke tiga       : Jumlah pilihan jawaban
Baris ke empat : Kode Y = Yes, butir soal dianalisis, N = butir soal tidak dianalisis
                        Baris ke lima dst : Jawaban responden. [41]


c.       Menyimpan data/file 
               Bila data sudah masuk semua, kemudian disimpan dalam sub direktori tersendiri, yaitu satu sub direktori dengan program ITEMAN. Misalkan data yang baru selesai dimasukkan, diberi nama contoh. txt.
2. Mejalankan program "ITEMAN"
             Setelah data selesai ditulis dalam notepad dan data sudah disimpan dalam 1 disket dengan program “ITEMAN” kemudian langkah selanjunya yaitu menggunakan program 
  • Cara menjalankannya adalah dengan double klik pada program “ITEMAN” dan akan tampak layar sebagai berikut :
  • Komputer meminta diisikan nama file: contoh.txt (Enter)  
  • Komputer meminta diisikan nama output file: hasil analisis (Enter) 
  • a.       Do you want the scores written to a file? (Y/N) Y  (Enter)
    Y = Bila dikehendaki hasil analisis direkam
    N = Bila hasil analisis tidak direkam.
    Bila diketik Y (Enter) maka akan muncul :
  • Enter the name of the score file: scr Nama file.txt (Enter). Ini artinya, komputer minta diisikan nama file untuk skor peserta tes.
    Dalam waktu beberapa detik, akan muncul tampilan “ITEM ANALYSIS IS COMPLETE” Ini menunjukkan bahwa proses analisis telah selesai. Hasil analisis dapat dilihat pada halaman berikutnya.
                     Contoh hasil analisis: 

  • a.       Keterangan Statistik Butir Soal (Item Statistik):
    1)      Seq. No. adalah nomor urut butir soal
    2)      Scala-Item adalah nomor urut butir soal dalam tes/instrumen
    3)      Prop-Correct adalah proporsi peserta tes yang menjawab benar butir soal (indeks tingkat kesukaran soal secara klasikal).
    4)      Biser dan Point biserial adalah indek daya beda butir soal dengan menggunakan koefisien korelasi biserial. Nilai positif menunjukkan bahwa peserta tes yang menjawab benar butir soal, mempunyai skor yang relatif tinggi dalam tes tersebut. Untuk statistik pilihan jawaban (alternatif) korelasi biserial negatif sangat tidak dikehendaki untuk kunci jawaban. 
    5) Tanda (*) pada kolom key menunjukkan kunci jawaban. 
    6)      CHECK THE KEY … was specified, …works better, ini merupakan perintah untuk memerikasa kembali alternative jawaban.
  • b.       Keterangan Statistik Tes (Alternative Statistic):
    1)      N of Item adalah jumlah butir soal
    2)      N of Examinees adalah jumlah peserta tes
    3)      Mean adalah skor rerata peserta tes
    4)      Variance adalah varian dari distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor peserta tes.
    5)      Std.dev. adalah standar deviasi dari distribusi skor peserta tes.
    6)      Skew adalah kemiringan distribusi skor peserta tes. Juling negatif menunjukkan bahwa sebagian besar skor berada di bagian atas (skor tinggi) dari distribusi skor, dan sebaliknya
    7)      Kurtosis adalah puncak distribusi skor yang menggambarkan kelandaian distribusi skor peserta tes dibanding dengan distribusi normal. Nilai positif menunjukkan distribusi lebih lancip, dan nilai negatif menunjukkan distribusi yang lebih landai (merata). Kurtosis untuk distribusi normal adalah nol.
    8)      Alpha adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes tersebut. Koefisien alpha bergerak dari 0,0 sampai 1,0, Semakin tinggi koefisien alpha menandakan semakin reliabel suatu soal.
    9)      SEM (standard error of measurement) adalah kesalahan baku pengukuran untuk setiap tes.
    10)  Mean P adalah rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal dihitung dengan cara mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua butir dalam soal tes tersebut.
    11)  Mean Item-Tot adalah nilai rata-rata indeks daya beda dari semua butir dalam tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata point biserial dari semua butir dalam tes/skala.
    12)  Mean Biserial adalah  nilai rata-rata indeks daya beda dari semua butir dalam tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata biserial dari semua butir dalam tes/skala.

    Erpin EvendiBahan Perkuliahan Rancangan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran Matematika. Mataram: Kementrian Pendidikan Nasional FMIPA IKIP Mataram, 2010. h. 2326 - 27.

Erpin Evendi, Bahan Perkuliahan Rancangan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran Matematika. Mataram: Kementrian Pendidikan Nasional FMIPA IKIP Mataram, 2010. h. 23

[1] Departemen Pendidikan Nasional, “Pengembangan Bahan Ujian Dan  Analisis Hasil Ujian”, dalam Google http//www.analisis butir soal, diambil tanggal 23 Desmber 2010, pukul 22. 45 WITA.
[2] Andi Hidayat, Blog Guru geografi Wonosari, “Item And Tes Analysis Manual (Iteman) Pedoman Penggunaan Iteman”,  dalam http://geografidepagdiy.blogdetik.com/?s=ITEMAN, diambil tanggal 6 September 2010, pukul 20.12 WITA

PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

A.     KONSEP PERAN 1. Definisi Peran adalah  harapan bersama yang menyangkut fungsi-fungsi di tengah masyarakat. Penting pula diket...